Perkembangan Listrik memiliki sejarah panjang yang melibatkan banyak penemuan dan pengembangan teknologi dari masa ke masa. Berikut adalah garis besar perjalanannya:
Listrik pertama kali disadari keberadaannya dari teks-teks kuno masyarakat Mesir beratus tahun lalu. Kala itu, masyarakat menggunakan ikan lele listrik (Malapterurus electricus) yang ada di Sungai Nil sebagai metode pengobatan. Mereka sadar bahwa ada ikan yang ternyata dapat mengalirkan energi tertentu, yang mana dapat memberikan efek ‘tersetrum’ pada tubuh. Metode pengobatan yang diklaim mampu meredakan rasa nyeri dan sakit kepala tersebut dipraktikkan hingga akhir tahun 1600-an.
KEMBALI Seorang filsuf dan ilmuwan Yunani bernama Thales of Miletus di sekitar tahun 600 sebelum Masehi. Thales menuliskan tentang eksperimennya ketika menggosokan sebuah batu ambar dengan bulu hewan, yang kemudian menghasilkan aliran energi. Hasil eksperimen Thales inilah yang kita sebut sebagai listrik statis. Batu tersebut disebut dengan electrum dalam Bahasa Latin dan ēlektron dalam Bahasa Yunani.
William Gilbert, fisikawan Inggris, pada tahun 1600-an yang menulis tentang
sebuah buku berjudul De Magnete. Gilbert merupakan ilmuwan pertama yang
Sir Thomas Brown
menggunakan kata electricus untuk mendeskripsikan hasil eksperimennya pada gaya listrik, kutub magnet, dan gaya tarik listrik. Lalu, Sir Thomas Brown, yang merupakan fisikawan Inggris, pertama kali menyebut kata electricity dalam bukunya untuk mendeskripsikan tentang eksperimen Gilbert.
Pada tahun 1663, Otto von Guericke, seorang ilmuwan asal Jerman, melakukan eksperimen yang berkontribusi terhadap sejarah listrik.
Buku De Magnate
Ia bereksperimen dengan bola sulfur yang diputar dengan batang kayu. Eksperimennya ini dikenal sebagai awal dari generator listrik. Penelitian Guericke dilanjut oleh Charles François du Fay, fisikawan Prancis yang mendefinisikan muatan resinous atau negatif (-) dan vitreous atau positif (+) pada muatan listrik.
Replika Bola Sulfur
KEMBALI
Pada tahun 1752, Franklin mengikat layang-layang ke kunci logam dan memegang kunci tersebut dengan benang basah. Saat layang-layang terkena petir, kunci menjadi bermuatan listrik.
Ilustrasi Franklin
Pada tahun 1780, Luigi Galvani mendemonstrasikan apa yang sekarang kita pahami sebagai dasar listrik impuls saraf. Dalam percobaannya ia tidak sengaja membuat otot katak berkedut
dengan menyentakkannya dengan percikan dari mesin elektrostatis. Gagasan tersebut mengahasilkan gagasan sel volta. Sel Volta atau sel Galvani adalah salah satu sel elektrokimia yang dinamai sesuai dengan penemunya yaitu Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta. Elektrokimia adalah reaksi kimia yang didalamnya terjadi transport elektron sehingga reaksi kimianya dapat menghasilkan listrik.
Volta menemukan baterai dengan menumpuk dua logam, seng dan perak, secara bergantian dalam bak air asin. Ia menyebut penemuannya sebagai "tumpukan volta" atau "kolo volta".
Ilustrasi Volta
Franklin membuktikan bahwa listrik dari kunci tersebut sama dengan listrik yang dihasilkan oleh alat-alat listrik lainnya. Franklin juga menggunakan peralatan lain, seperti Leyden jar, sebagai tempat penyimpanan aliran listrik. Hasil eksperimen Franklin menunjukkan bahwa listrik memiliki medan khusus dengan muatan tertentu, yaitu muatan listrik positif (proton) dan negatif (neutron).
Ilustrasi Lui Galvani
Pada tahun 1800, Alessandro Volta terinspirasi oleh percobaan rekan ilmuwannya, Luigi Galvani. Volta berpendapat bahwa listrik tersebut berasal dari arus yang mengalir di antara dua logam berbeda jenis, bukan dari jaringan makhluk hidup.
Pada tahun 1831, Faraday
menemukan induksi elektromagnetik, sebuah fenomena yang menjadi dasar dari semua pembangkit listrik modern. Induksi elektromagnetik adalah proses di mana arus listrik dihasilkan dalam sebuah penghantar (seperti kawat) ketika penghantar tersebut bergerak dalam medan
magnet, atau ketika medan magnet di sekitar penghantar berubah. Faraday menemukan bahwa perubahan medan magnet dapat menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) dalam kawat, yang menyebabkan arus listrik mengalir.
Pada tahun 1879, Thomas Alva Edison membangun Pearl Street Station, stasiun tenaga listrik pertama yang menggunakan sistem DC. Stasiun ini dapat memasok listrik ke pelanggan dalam radius satu mil persegi.
Pada tahun 1890, Nikola Tesla menemukan arus bolak-balik (AC) dan merupakan tokoh penting dalam pengembangan sistem kelistrikan AC yang digunakan saat ini. Tesla berlawanan dengan Thomas Edison yang mendukung arus searah (DC). Perbedaan pandangan ini memicu perlombaan antara keduanya yang dikenal sebagai "Perang Arus".
Energi Terbarukan
adalah sumber energi yang diperoleh dari alam yang dapat diperbarui secara alami dalam jangka waktu yang relatif singkat. Berbeda dengan energi fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam yang memerlukan jutaan tahun untuk terbentuk, energi terbarukan berasal dari sumber daya yang selalu ada atau dapat dipulihkan dalam waktu singkat.
1. Energi Solar
Deskripsi : Energi yang dihasilkan dari sinar matahari melalui panel surya atau teknologi lainnya.
Penggunaan : Menghasilkan listrik, Memanaskan air, dan kebutuhan rumah tangga atau industri lainnya.
2. Energi Angin
Deskripsi : Energi yang dihasilkan dari pergerakan angin yang menggerakkan turbin angin dan menghasilkan listrik.
Penggunaan : Pembangkit listrik skala besar di ladang angin dan kebutuhan rumah tangga dengan turbin kecil.
3. Energi Air
Deskripsi : Energi yang dihasilkan dari pergerakan air baik di sungai, air terjun, atau arus laut.
Penggunaan : Pembangkit listrik di bendungan, Pembangkit listrik tenaga air mikro, dan energi gelombang laut.
4. Energi Biomassa
Deskripsi : Energi yang dihasilkan dari bahan organik seperti
kayu, limbah pertanian, dan sampah organik.
Penggunaan : Menghasilkan listrik, panas, dan bahan bakar
seperti biogas dan biodiesel.
5. Energi Panas Bumi
Deskripsi : Energi yang dihasilkan dari panas yang berasal dari bumi.
Penggunaan : Pembangkir listrik dan pemanasan langsung melalui sistem pemanasan bumi.
Smart Grid adalah sistem distribusi listrik cerdas yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan keandalan distribusi listrik. Berbeda dari jaringan listrik konvensional, Smart Grid mampu mengelola suplai listrik secara real-time, menyesuaikan dengan permintaan, serta memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Kendaraan listrik, seperti yang dipelopori oleh Tesla dan perusahaan lainnya, kini menjadi alternatif utama untuk kendaraan berbahan bakar fosil. Kendaraan ini digerakkan oleh motor listrik yang ditenagai oleh baterai, menggantikan mesin pembakaran internal.
Ilustrasi Smart Grid
Komponen Mobil Listrik
KEMBALI